Thursday, December 31, 2009

Ekspektasi Malam Tahun Baru (Pelarian dari kantor ke TMII)


Sekarang masih dikantor jam 15.55,,,cetak cetik gak jelas...di depan komputer dengan internet yang lumayan ciamik...
main jam sama temen kantor via outlook..dengan perbincangan yang gak jelas...

Rupanya,,setelah pagi tadi diawali dengan foto bersama satu divisi untuk menyambut Tahun Baru (Divisi Corporate Research & Development), dengan latar background laboratorium ..sudah jelas berhembus hawa..."pulang setengah hari"

(lihat deh foto saya paling belakang, itu udah manjat meja , cuma di depan ada ibu2 hamil, gak enak mau ndesel-ndesel..hehehe)

beberapa manajer dan staff pulang lebih awal, karena akan pulang kampung..
jadilah saya, seorang teman dan seorang senior dalam sebuah kubikal deket pintu keluar ...lirak lirik..dari tadi..berharap kiriman email surat komunikasi dari Pak Satrio (dia adalah org pemegang segala pengumuman kenegaraan kantor,,,hehehe)
namun sekarang adalah jam 4 sore..email dari Pak satrio belum datang juga
teman saya yang mau pulang kampung sudah gak jelas..mondar-mandir...gak keruan
dia sudah siap satu tas besar untuk pulang kampung , dan so pasti berharap pulang kantor lebih awal...entah dari mana legitimasinya..

Tahun baru kali ini, adalah tahun baru pertama saya di Jakarta,
memutuskan tidak pulang kampung karena urusan budget,,hehehe, meskipun gaji sudah sedikit naik, namun masalah budget harus ketat..

meski gak pulang kampung bukan berarti saya gak punya rencana, setelah melihat pengumuman tentang tablik akbar dari Republika, wah saya tertarik ikut, dnegan menculik satu teman kos,,,saya berhasil menghasut untuk ikut serta..

jadilah kita berencana untuk meluncur ke TMII tempat masjid Tin berada,
baru saja dia datang ke kubikal saya, trus kami mulai merencanakan "pulang lebih awal", hehehe

dari kantor jam 5 mungkin,,,trus cabut ke kos..packing , dan ke TMII untuk mabit,
subhanallah ,,,kami mau ikut dzikir akbar..hehehe..
banyak harapan ...sungguh deh..
saya berharap hati yang sudah bebal kembali cair....bibir yang lama kering dengan asma Allah kembali basah dengan asmaNya..

Saya banyak rencana..banyak sekali,,,orang bilang tidak fokus,,,dan akhirnya satu persatu rencana mencelat kemana2...yup itulah koreksi besar saya di tahun 2009.

Saya sudah memepersiapkan beberapa doa, hehehe, dan beberapa rencana juga, kalo ingat .,...sungguh saya ingin menangis sejadi jadinya...menyesal ...kemaren ngapain aja ya...setahun sungguh mahal, dan saya banyak menghabiskan untuk hal yang tak berguna...
Ya Allah Ampuni hamba..

duhh..barusan teman saya pamitan dia jadi "pulang lebih awal"
jadilah saya seorang diri..ketak ketik..di kubikal inii...
AC semakin dingin,,,sisa sisa flu tiba-tiba...terasa...
eh ingat ada stock tolak angin di tas...minum ah..


Hari ini saya akan membuatnya berarti, turning poin bagi saya , semoga , Amin.

Monday, December 28, 2009

Benar Kata Luna Maya


Assalamualaikum..

Ingin mencermati lebih dalam kata-kata Luna Maya, yang akhir-akhir ini sangat eksis di tivi-tivi.
Sebagai seorang muslim, saya memberikan quotes bahwa kata-kata luna maya memang benar adanya.

"Infotemnt derajatnya lebh HINA dr pd PELACUR,PEMBUNUH! !!! may ur soul burn in hell!!


Whuuu emang kasar, dan lugas..beberapa pihak menyebutkan bahwa kata-kata itu memang tidak pantas secara harfiah, meskipun jika ditelaah secara kontekstual bisa dimaklumi. Yup seperti yang kita tahu, saat itu luna maya sedang enggendong seorang anak yang sedang tidur bla bla,,,bersama calon mertua..bla ..bla..

Namun sebenarnya kata-kata tersebut pun bisa di benarkan secara harfiah islam.

PERTAMA kata Infotainment seperti Pelacur

… Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuraat : 12).

Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Tahukah kalian apa itu ghibah?” Sahabat menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi berkata :“Yaitu engkau menyebutkan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu.” Sahabat bertanya kembali : “bagaimana pendapatmu jika itu benar adanya?” Nabi SAW menjawab : “Kalau memang sebenarnya begitu, engkau telah mangghibahinya, tetapi jika apa yang engkau sebutkan tidak benar, maka engkau telah berdusta atanya (memfitnahnya)”. (HR. Muslim)

"Hati-hatilah kamu dari ghibah, karena sesungguhnya ghibah itu lebih berat dari pada berzina. Ditanya, bagaimanakah? Jawabnya, "Sesungguhnya orang yang berzina bila bertaubat maka Allah akan mengampuninya, sedangkan orang yang ghibah tidak akan diampuni dosanya oleh Allah, sebelum orang yang di ghibah memaafkannya." (HR Albaihaqi, Atthabarani, Abu Asysyaikh, Ibn Abid)

Sebegitunya ancaman dari Allah terkait perbuatan Ghibah, yang diibaratkan kita memakan bangkai saudara sendiri, bahkan dalam hadist Ghibah lebih berat dari pada zina..berarti kija luna maya berkata bahwa infotainment yang isinya ghibah lebih hina dari pelacur..itu benar.

Kemudian sepotong kalimat kedua yang menyebutkan infotainment lebih hina dari pada pembunuh.


fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.(Al Baqarah 217)

Infotainment bisa berisi tentang ghibah dan fitnah. Ghibah saat isi pembicaraanya belum tentu benar, atau sudah pasti benar tapi tentang kejelekan saudaranya atau orang lain. Sedangkan fitnah berita yang dibicarakan hanyalah kebohongan yang merugikan orang yang dibicarakan.

Jika begitu kita harus mengakui bahwa memang infotainment yang bisa berisi tentang fitnah seperti pembunuh

Saya yakin meski tahu demikian, jika ada fatwa haram infotainment dari NU, yang didukung oleh Suryadharma Ali, maka pun banyak porang islam yang truurt dalam jajaran pendemo fatwa tersebut, bahkan mungkin yang berjilbab, dan mengaku liberalis.
mungkin dipikir, ranah sosial dan norma tidal bisa dikaitkan dengan ranah agama yang diposisikan sebagai dogma.
silahkan berpendapat, hanya saja saya ingin konsisten meyakini bahwa kebenaran itu mutlak bukan relatif.

*)inspirasi materi pengajian Dhuha ahad pagi Al-Azhar bersama kelompok capir, mia n arina..

Thursday, December 17, 2009

Berkelakar

Aku berkelakar dalam melodi
melodi cinta melodi hati
sepanjang kain bertenun mimpi
kuharap esok selalu pagi
tak biarkan sosoku sendiri
waktu sudah sangat bosan
mendengar bisikan bagai hidup di lain tempat
merayap merinding dan mengumpat!!

dan aku akan terus berkelakar
mencari semak tempatku mengadu
istirahat dan melaju
karena perhentian masih panjang
dan perjalanan tinggal sepenggal cerita

wahai angin wahai hujan
wahai daun wahai akar
lihatlah aku memanggil burung merpati
kuminta dia mengirimkan pesan pada Tuhan
pada kertas kecil bergulung
terimakasih Tuhan..

untuk bu elisa koraag dan myta irwanti

Wednesday, December 2, 2009

Menginstitusionalkan Ide

Menginstitusikan Ide dalam Sebuah Perusahaan
Saat ini adalah eranya Kompetisi, semua perusahaan dalam berbagai jenis industri tengah menghadapi sebuah kompetisi. Bicara masalah kompetisi maka akan bicara masalah strategi perang, pie market share, kompetitor , inovasi, kompetensi dan banyak lagi.
Katakanlah saat ini kompetisi telah dipandang sebagai sebuah masalah besar bagi semua perusahaan bukan hanya bagi yang berposisi sebagai follower atau pemain tingkat dua di pasar, tapi juga bagi perusahaan kelas kakap sekalipun.
--------If Competition is a BiG problem..how it will be solved??-----------
kompetisi boleh dipandang sebagai sebuah MASALAH, namun tidak untuk dianganggap sebagai hal yang selalu harus dihindari. Kenyataanya masalah bisa diolah menjadi sebuah GENERATOR atau trigger dalam melahirkan IDE-IDE atau KREATIVITAS.
Einstein menemukan teori Relativisme setelah menemukan discrepancy antara elektromagnetik dan fisika. Picasso menemukan cara menggambar bidang tiga dimensi ketika dia menemukan masalah saat menggambar ruang dalam kanvas dua dimensi. Inilah kisah yang harus di jadikan inspirasi bahwa masalah merupakan tempat produksi ide-ide kreatif, yang nantinya bermuara ke Company Improvement.
Permasalahan seputar kompetisi yang muncul harus dipandang secara professional dan proporsional. Profesional berarti perusahaan harus memandang kompetisi as problem for whole company, bukan individu atau manajemen atas, dan bukan pula masalah per departemen atau bagian yang berada pada gendera perang kompetisi paling depan. Sedangkan, proporsional berarti memandang kompetisi dengan mempertimbangkan banyak aspek secara seimbang dan aktual, proporsional juga memperhatikan bahwa dalam menganalisis masalah harus bersih dari stereotype, dan adopsi cara pandang atau manajamen sistem blue chip company secara serta merta.
Perusahaan terdiri dari banyak orang. Setiap level dan section berisi orang-orang yang berbeda baik secara budaya, cara pikir, serta historical treatment yang dalam setiap career profesioanalnya, Inilah yang merupakan kantong-kantong produksi ide yang luar biasa.
Permasalahannya seringkali ide bahkan bahkan dalam level individu tidak bisa dimanajemen dengan baik. Ide merupakan zat yang sporadic, bisa muncul dimana saja kapan saja dan oleh siapa saja. Oleh karena itu, sebuah perusahaan berhak untuk mengintitusikan ide dari setiap personelnya.
Institutionalizing Idea berari bagaimana membuat sebuah institusi yang tersirat dan tersurat dalam sebuah perusahaan sebagai usaha dalam manajemen ide. Menginstitusikan ide lebih dari Generating Idea. Pembuatan institusi ide berarti juga melibatkan perusahaan dala upaya untuk membangun culture dan pondasi-pondasi ekstrinsik lainya untuk encouraging idea baik dalam level individu, team, sampai departemen sebagai bagian terbesar. Pondasi ekstrinsik ini merupakan supporting condition, yang dibutuhkan dalam membangun system konkret dan output yang jelas. Ide tidak hanya di generate namun perlu untuk dilembagakan. Ide bisa muncul dengan mudah namun, bisa secara cepat lenyap tanpa dilembagakan (Institutionalized) dengan baik.
--------------------- How make Ideas Institutionalized?------------------------
Melembagakan Ide akan menuntu perusahaan dengan komitmen dan konsistensi yang besar. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Is the Committee of Ideas Institutionalizing aware?
Hal yang paling dibutuhkan dalam Institutionalizing ideas adalah seberapa besar awareness dari komite dalam rangka Institutionalizing Ideas. Komite disini adalah para manajer-manajer puncak yang seyogyanya mengerti akan potensi Ide-ide yang muncul dalam setiap individu dalam wilayah nya. Pemimpin harus secara terus menerus mengerti bagaimana menggali ide-ide dari bawahannya. beberapa treatment bisa dilakukan sesuai dengan karakter lingkungan kerja dan bawahannya.
Terkadang penting juga bagi para pemimpin dalam menciptakan kejenuhan-kejenuhan secara proporsional karena kejenuhan merupakan hal penting untuk mendongkrak kondisi dan melahirkan ide baru.
Sebuah kesalahan besar bagi para pemimpin jika tanpa sadar telah menciptakan sebuah rutinitas tanpa dinamisasi yang pada akhirnya mengkebiri potensi ide dari bawahannya. Pekerjaan sekarang harus diselesaikan sesuai dengan bagaimana pekerjaan itu diselesaikan pada saat sebelumnya. Inilah sebuah paradigma yang salah, karena keadaan yang terus berubah, sehingga masa lalu tidak lagi relevan untuk dikerjakan atau dijadikan acuan. Jang terjebak dengan penghambaan terhadap pengalaman.
Atasan yang terlalu memberikan batasan kepada bawahan dengan alasan kewibawaan juga akan terjebak dalam karakter komunikasi kaku dan protokoler. dalam situasi seperti ini bawahan akan merasa ada barrier dalam menyampaikan gagasan dan ide.

2. Manage Individualism, Why Not?
Individualism, di sisi lain memiliki arti positif. Potensi keberagaman dalam sebuah perusahaan dari tiap individu mengacu pada individualism dari tiap individu itu sendiri. Individu berangkat dari perbedaan suku, agama,dan sederetean history yang menarik sampai pada titik mereka semua bertemu di sebuah perusahaan. Inilah modal dalam mengumpulkan perbedaan cara pandang dalam memeperkaya khasanah pemikiran saat dihadapkan pada masalah yang kompleks. Individualism akan mendorong seseorang dalam mempertahankan ide tentu secara professional bukan emosional. Inilah yang diharapkan akan membuat sebuah konflik atau gesekan dalam proses bisnis atau kegiatan, dan konflik tersebut merupakan treatment demi pendewasaan organisasi yang baik.

3. Strengthen the Knowledge Management
Knowledge Management meruapakan sebuah konsep tentang membangun budaya berpengetahuan dari semua bagain dalam sebuah perusahaan. Secara teori adalah bagaimana cara untuk merubah Tacit menjadi Explicit knowledge. Knowledge Management merupakan sebuah hal yang sangat krusial untuk perusahaan yang memiliki struktur besar dengan sekte fungsi yang bermacam-macam, hal in memungkinkan terjadinya Cross Function diantara fungsi bagian. Dengan adanya Cross Function ini, maka konsumen bagi sebuah departemen adalah departemen yang lain, begitu sebaliknya. Usaha departemen atau tim dalam memuaskan konsumen di lingkup perusahaan akan menciptakan sinergitas yang baik dalam mencapai tujuan perusahaan. Di sinilah diperlukan knowledge Management dalam konteks internal perusahaan. Apa yang terjadi dalam departemen lain merupakan pengetahuan penting bagi department lainnya.
Usaha dalam membuka wacana ini memerlukan ruang-ruang komunikasi baik formal maupun informal, banyak cara yang bisa dipilih untuk membangun budaya knowledge management. Tempat-tempat karyawan dalam bertukar ide dan berita harus diidentifikasi dan di gali lebih jauh. Beberapa parameter tentang sejauh mana Knowledege management diimplementasikan harus ditetapkan, agar terus menerus bisa dilakukan improvement.
Knowledge management merupakan pra kondisi dalam institutionalizing ideas, pengetahuan serta ruang yang cukup dan tepat akan membawa ke sebuah system ide dalam perusahaan.
4. Tools for recording
Ide bisa muncul dimana saja dan kapan saja oelh siapa saja. Ide yang brilliant kadang muncul dan hilang begitu saja. Untuk itulah butuh adanya system recording terhadap ide-ide yang pernah muncul. Jika bicara Institutionalizing maka akan bicara bagaimana tools yang akan digunakan untuk membudayakan itu. Mekanisme yang digunakan bukan lagi masalah Top-Down atau Buttom-Up. Namun, lebih pada mekanisme sharing dalam sebuah tim termasuk dari bawahan ke atasan. Tools harus ditunjang dnegn infrastruktur teknologi dan pemberian kebebasan dalam menuliskan sesuatu. Diadakannya sebuah program-program tertentu misalnya “Free Writing”, atau “Free essay” terkait masalah yang dihadapi, sehingga perusahaan bisa mengambil insight secara lebih dalam terkait. Ini meruapakan kegiatan yang menarik dan perlu di dokumentasi secara professional.

Erina

Tuesday, December 1, 2009

HaTiKu (When ..blue and sunny white blended..)


hatiku jadi abu-abu..
kuletakan jarum dan benang untuk merajut kain pajang..

hatiku sendu meriang
asa yang mendelik..melonjak di pucuk cemara

hatiku terbasuh air surga..
detik tak memberitahuku ..

hatiku jadikan cinta bagai mawar
duripun kadang menusuk matahari

hatiku..
sungguh aku ingin serahkan pagi.