Wednesday, September 7, 2011

Berkendara dengan Suami..(mandi dengan gallon Aqua, dan lomba parade takbiran Remaja Masjid Cinlok)


Allohuakbar..allohuakbar..allohuakbar..
Laailla ha illallahuaallohu akbar allohu akbar walilla ilham


Tgl 26 Agustus, suamiku mudik jogja, pesawat Batavia jam 8 pagi, saat di telpon aku pura2 sibuk pijat dan g bs jemput, padahal aku ada rencana membuat kejutan kecil dengan tb2 menjemput di bandara. Ceritanya kan iseng2 karena suami habis berulang tahun tgl 24 Agustusnya. Kado special pun sudah disiapkan, sebuah koko lengan pendek dan sarung warna coklat.:)
Tapi rencana gak se oke yang dibayangkan, si suami ud tahu siluet sang istri duluan saat keluar gate bandara Adi Sucipto, tapi wajah sumringahnya tentu tidak bisa menutupi kegembiraannya bertemu sang istri tercinta..(*menganalisa) setelah bertahun2..:P(*lebay)


Jadwal lebaran kami kali ini cukup padat,
Rutenya adalah sebagai berikut; jogja (jalan2,kuliner)> semarang (besuk sodara yang sakit, sekalian borong bandeng)>solo (kuliner, jalan2 beli batik) > jogja (lebaran hari 1, dan acara trah kel suami)>solo (kumpul sm kakak2 semua)> jogja (beli oleh2)> Jakarta (balik rumah , jalan2 dkk)


Apa ya yang dirasakan lebaran ini?Pertama dan yang pasti adalah CAPEK, selama mengarungi bahtera lebaran kemaren, kami selalu berjibaku dengan yang namanya bawaan segambreng, dan mengejar, baik mengejar kereta, mengejar pesawat dan mengejar yang lain juga:P. Adanya 2 keluarga tahun ini membuat kami harus berputar2 ke beberapa sanak sodara. Sebagai yang muda sudah selayaknya untuk menyambangi sodara2 disekitar jogja, meski saling berdekatan, namun ribetnya cukup membuat lemes . Pernah aku harus bonceng dengan membawa 6 kresek isi sirup dan kaleng masing2, dengan perut kembung dan badan agak masuk angin.:P
Suatu ketika suami nyletuk, “kenapa ya dek kita selalu diribetkan dg hal2 bawaan gini? Inget gak kita hampir ketinggalan pesawat ke Jakarta waktu habis nikah, gara2 kamu ketinggalan kresek yang isinya baju2 kotor di rumah, jadilah taksi balik arah dari hotel ke rumah, waktu itu bawaan kita seabrek buntet, dan jangan bayangin langsung damai ke bandara, waktu itu kita dari solo, ke jogja dulu naik kereta Pramex , mampir rumah balikin motor baru nyarter taksi ke bandara”..(*ngomongnya smbil nyengir lesu)

Orang kaya mandi pake Galon Aqua

Dan sekali lagi Peribetan pun melanda kami. Ini terjadi saat kami menginap di rumah kel suami yang Kebetulan kosong lokasinya di Lempongsari Jogjakarta. Ceritanya kami dari jalan2 di sekitar malioboro dst sampe kaki mo sempal, sorenya kami makan soto andalan nya suami yang menurutku biasa2 saja. Kami transit di rumah kos-kosanku di jogja juga didaerah Barek, karena tidak ada kamar kosong yang representative, setelah makan2 dan ngobrol, kami nginep di rumah lempong. Jam menunjukan pukul 10.00, udara jogja dingin ampun2 nan, aku mbonceng dibelakang dengan membawa koper lumayan gede suami juga membawa tas ransel gambreng di depan, kami berkendara dengan meminjam motor kakak dr Barek. Sesampainya di Lempong keinginan untuk beromantis ria paripurna sudah,,AIR Mati!, sepertinya ada masalah di pompanya. Mau balik ke barek sudah awang2 ngen karena repotnya membawa koper, lagi pula kami harus ke semarang besok pagi. Akhirnya si suami punya ide untuk menginap di Guest house deket lempong, ide ini emang sok tajir, mungkin karena ingat THR yang baru saja turun hehe. Jadilah beberapa guest hotel atau hotel kelas 2 disurvey (saat itu malam2jam 10.30), dan sedihnya mereka memasang harga setinggi langit..hampir2 naik 100%, so pasti kami harus cr alternative lain, waktu itu aku ud mau nangis, ud kedinginan, capek, muter2 cr penginapan. Ide ku untuk numpang mandi dkk di mushola deket rumah lempong di tolak mentah2 sm suami, kayaknya doski malu, lantaran di mushola itu rame banget warga n pemuda pemudi masjid lg asik bikin kabah n hiasan dr gabus untuk parade takbiran nanti.
Akhirnya suami punya ide yang cukup aplikatif dan hemat. Jadilah kami beli 2 galon Aqua yang belinya di indomaret pinggir jalan, karena berat kami balik 2 kali(terimakasih untuk mba2 indomaret dengan jilbab hitam, yang selalu bilang “ada kartu pelanggannya ibu?, dan bilang “terimakasih ibu atas kunjungannya, dan smpe jumpa kembali”)..dalam hati aku bilang “tenang mba, kita balik lagi..gak cukup kalo cuma 1 galonya..”:P.


Rules : 2 galon Aqua harus cukup untuk mandi besok pagi, wudhu, MCK, dan cuci piring..dan tentu saja untuk minum :D(for 2 persons)



Malam takbiran, Kembang Api dan Parade Takbiran Remaja Masjid CinLok






Malam takbiran sudah tiba, suami membonceng dengan bersenandung takbir, aku dibelakang ikut2 tan takbir smbil sms san..dan motor kami menuju lapangan melati daerah jalan magelang. Menuju kesana pun si suami milih jalan pintas yang menurutku ribet, karena ternyata kita harus melewati jembatan sepanjang 10 m dari anyaman bamboo dan amit2 gelapnya, sepertinya jembatan ini di buat warga untuk jalan alternative yang dalam masa perbaikan. Jika tak ingat ini malam takbiran tentu aku udah celingukan takut ada penampakan yang mirip syahrini (mbak kunti), atau siapa th ada yng nepuk pundak dr belakang..,


Sesampainya di lapangan Melati, beberapa kembang api apik dan sukses diluncurkan di udara, menyemarakan nuansa takbiran, para peserta dari kontingen masjid sekitar Mlati masih berdatangan, setiap parade tentu ada pasukan anak2 dari umur 3 tahun smpe dengan remaja dan ada juga aki2 nini2, yang semangat di belakang.
Untuk Masjid yang modalnya gede, parade dibuat dengan ciamik, obornya diganti lampion yang nyala apinya diganti dengan nyala lampu dengan batere, dengan bentuk yang macem2. Mereka juga buat semacam tank, onta, pesawat, atau burung garuda dari gabus segeda rumah untuk memeriahkan parade…pasukannya pun dikasih seragam meski hanya sekedar peci atau jilbab dengan warna yang sama. Namun untuk parade dari masjid yang modal kecil, obornya ya tetap obor bahkan kadang2 ada yang obornya mati karena kehabisan minyak tanah, tak ada pula lampu2 kelap kelip apalagi gabus2 raksasa. Karena sadar kalah modal dari peserta lain peserta yang modal kecil ini biasanya suara takbirannya di kenceng-kencengin smpe urat2 pada keluar, yah paling nggak modal boleh kalah Cuma semangat genjot lah..!!..:P
kami selalu melihat ada kesamaan baik diantara yg modal gede atau cekak yaitu di barisan terakhir atau di pinggir2 parade ada saja akhi ukhti yang disinyalir lagi cinlok, usia puber tetep aja membuat mereka eksis meski TKP nya di mesjid. Yah..at least selalu lebih baik dari pada TKP di tempat lain yang kaya mudharat…hehehe. Jika diperhatikan yang remajinya selalu senyum2 caper dan siap digodain sedangkan yang remajanya sok2 kan cool dibelakang kadang show off juga. hihihi
Demikian Episode Takbiran 1432H, Mohon maaf lahir dan bathin..